Bukan hal aneh bila di kota Lampung anak-anak SMA tidak kenal Internet, bahkan anak-anak telah banyak belajar sendiri sebelum di sekolah dipelajari. Artinya anak-anak tidak mau ketinggalan dalam dunia maya. Bahkan di sekolah-sekolah telah banyak mempunyai Web. Karena dengan Web profil sekolah bisa kita lihat walaupun kita telah lulus. Dengan web juga kita bisa up date apa yang kita butuhkan. Bahkan web membantuk kita mencari tugas yang diberikan oleh guru walaupun kita ada di luar sekolah, melihat nilai hasil ulangan kita dan berbagai fasilitas lainnya yang sangat membantu kita di dalam pembelajaran.
Web merupakan interface (antarmuka) internet yang paling populer. Selain itu, web merupakan salah satu wujud dari teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di samping pos-el (pos elektronik), telepon genggam, dan video conference. Saat ini, TIK telah berkembang dengan pesat karena dikembangkannya satelit komunikasi dan serat kaca (fiber optics). Pada dasarnya, semua wujud TIK mempunyai masa depan yang menjanjikan sebagai sarana pembelajaran. Akan tetapi, sarana yang paling populer saat ini adalah web yang bahkan telah dikenalkan pula dalam pembelajaran.
Bill Gates pernah menyatakan “Knowledge at your fingertips… .” Ini menyiratkan bahwa pengetahuan bisa kita dapatkan hanya dengan menggunakan jari-jari kita yang menyentuh tombol-tombol (contoh: tombol telepon, telepon genggam, atau keyboard komputer). Jika dulu guru adalah tempat bertanya, maka seiring dengan merebaknya TIK, web dengan beberapa laman-laman tertentu menjadi tempat bertanya menggantikan peran guru, misalnya: google, wikipedia, yahoo, dll.
Saat ini sudah banyak bisnis yang dilakukan lewat internet. Sesorang tak perlu keluar rumah untuk menjalankan bisnisnya. Tampaknya, model pembelajaran pun akan bergeser. TIK berbasis web semakin pasti akan menggeser model-model pembelajaran di masa depan. Pembelajaran elektronik (e-learning) berbasis web akan menjadi pilihan yang paling memungkinkan di antara sederet model pembelajaran lain. Beberapa modul dapat diinisiasi dalam pembelajaran e-learning, bahkan lama-kelamaan modul-modul tersebut akan dapat diunduh dengan gratis. Saat ini sudah ada modul MIT opencourseware yang dapat diakses dan diunduh gratis.
Melalui pembelajaran berbasis web, semua orang dapat menjadi peserta didik. Dalam hal ini, slogan “pembelajaran untuk semua” dapat terwujud. Anak-anak yang perlu waktu untuk membantu pekerjaan orang tuanya, yang tidak mampu pergi ke suatu tempat karena ongkos transportasi lebih mahal, mereka semua dapat berkarya tanpa perlu meninggalkan rumah. Mereka dapat mengikuti pembelajaran berbasis web. Tampaknya model pembelajaran tersebut akan banyak diminati masyarakat. Bahkan lembaga pendidikan yang memberdayakan TIK pun perlu melakukan redefinisi ruang belajar. Saat ini juga, beberapa laman di internet sudah menyediakan ruang-ruang pembelajaran. Lama-kelamaan web pun pasti akan lebih baik daripada kondisinya sekarang.
TIK erat berkait dengan komputer. Dalam hal teknologi komputer, saat ini sudah banyak diketahui adanya teknologi untuk memindahkan tulisan menjadi suara. Bahkan teknologi yang mengandalkan menu “speech” (dengan logat bahasa Inggris) sudah disematkan di salah satu merk komputer. Bukan tak mungkin nanti speech dengan pilihan logat bahasa tertentu akan segera ada (aplikasi tulis ke suara). Bahkan teknologi untuk menyalin suara langsung ke bentuk tulis (tanpa kita mengetiknya) juga sudah diperkenalkan belasan tahun lalu, saat komputer masih menggunakan floppy disk besar (catatan: tahun 2000-an sudah ada program “Dragon” yang disediakan untuk itu dengan cara seseorang harus membaca sekian puluh naskah sehingga suaranya dapat dikenali). Saat ini aplikasi suara ke tulis (voice to text converter) sudah semakin berkembang. Dengan aplikasi ini, pada saat seseorang berbicara, di layar langsung keluar tulisan sesuai apa yang diucapkan oleh orang tersebut. Selanjutnya, diharapkan hal itu dapat juga langsung tercetak dengan huruf braille.
Jika hal ini sudah menyebar luas, seorang guru dapat saja berbicara di kelas (jika masih menggunakan kelas) dan di layar langsung akan muncul tulisan-tulisan mengenai apa yang disampaikan itu dan ada juga catatan dalam bentuk cetak (print out) dalam huruf biasa dan braille. Pada saat itulah kelas inklusif akan semakin berkembang, pembelajar bahasa akan lebih mudah mencerna, dan peserta didik yang absen karena berbagai alasan dapat terbantu. Catatan itu dapat juga langsung masuk ke perpustakaan dunia maya. Di masa depan, perpustakaan dunia maya inilah yang akan mendominasi. Oleh sebab itu, saat ini penyediaan akses internet di perpustakaan sangat diperlukan.
Selain itu, pada saatnya nanti, harga komputer akan semakin terjangkau. Jaringan listrik atau yang sejenisnya juga akan semakin menjangkau daerah-daerah terpencil. Saat itu impian satu orang/ satu peserta didik satu komputer akan terwujud, dan komputer dengan sambungan internet dapat juga berperan sebagai guru maya yang akan memenuhi ruang-ruang pengetahuan peserta didik dengan ilmunya. Dalam hal inilah peran guru/pendidik benar-benar diperlukan untuk menyaring dan menyampaikan informasi yang disajikan supaya informasi tersebut benar-benar dapat dipertanggungjawabkan isinya. Jika pendidik menjumpai informasi yang dapat menciderai karkater, dia dapat meneruskan informasi tersebut kepada pemerintah sehingga pemerintah dapat menutup atau membatalkan akses informasi yang menyesatkan.
Dengan bekal satu komputer satu peserta didik, pembelajaran dapat dilakukan di mana saja. Pada saatnya, pembelajaran di kelas dengan kelompok-kelompok rombongan belajar mungkin akan ditinggalkan. Akan ada pembelajaran bergerak lewat kumputansi awan (cloud computing). Pada saat itulah, seorang peserta didik dapat lebih terlayani secara maksimal karena kebutuhannya terhadap sesuatu dapat langsung tersediakan sesuai pilihannya (personalized learning). Pembelajaran semacam ini dapat dimulai dengan penyediaan materi kuliah online. Oleh sebab itu, perlu dirintis upaya memasukkan materi kuliah online sebagai bagian dari kurikulum dan menjadi syarat kelulusan.
Berdasarkan pelajaran masa lalu dan masa kini, pendidikan berbasis web tampaknya akan dominan di masa depan. Akan tetapi, pembelajaran berbasis web saja belum dapat menjawab kebutuhan manusia untuk menjadi seseorang yang memenuhi fungsi hidupnya, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk masyarakat, bangsa, dan dunia; serta mampu memikul tanggung jawab atas semua perbuatannya.
1. Web Berkarakter
Dalam hal ini perlu perpaduan antara pembelajaran berbasis web (mengadopsi TIK) dengan nilai-nilai karakter. Materi pembelajaran dan beberapa tagihannya seharusnya berkarakter atau menampakkan wujud-wujud keteladanan. Selain itu, pembelajaran berbasis web yang salah satunya diwujudkan dengan pembelajaran online tetap wajib didukung praktik-praktik yang diperlukan sebagai bentuk keteladanan langsung. Selain itu, perlu juga ada praktikum-praktikum untuk bidang ilmu yang memerlukannya. Impian untuk mewujudkan Kota Lampung“ Pendidikan untuk kehidupan masa depan melalui pendidikan berkarakter yang berbasis web” itu perlu terus diwujudkan keterjangkauannya, sehingga semua orang punya kesempatan yang sama untuk memaksimalkan potensi yang ada pada diri mereka.
Untuk itu diperlukan guru yang berkualitas (termasuk yang mampu menjadi teladan bagi nilai-nilai karakter), standar pendidikan yang berkualitas, sarana dan prasarana yang memadai, dan peserta didik yang benar-benar mau belajar. Tidak kecuali para pemimpin yang peduli pendidikan berbasis teknologi Internet Semoga peretasan jalan pendidikan masa depan dapat terwujud seperti yang diimpikan sehingga mampu mewujudkan masa depan yang lebih baik.Semoga pula Lampung menjadi kota Pendidikan dengan tidak ketinggalan teknologi terutama semua sekolah nanti mempunyai web..
Ditulis Oleh : Septa Yongky ~ Fadhe Lee
Anda lagi baca Berharap Lampungku Memanfaatkan Pembelajran Berbasis Web. kalo mau copy paste silahkan taruh sumbernya dibawah ini
Posting Komentar - Back to Content